Sejarah Bangunan Eks Sekolah Cina di Kabupaten Situbondo

DULU OFFICIAL - Bangunan Eks Sekolah Cina merupakan salah satu bangunan peninggalan penjajah yang ada di Kabupaten Situbondo ini. Tentu saja, masih banyak sekali bangunan peninggalan penjajah yang masih bertahan hingga saat ini. Karesidenan Besuki merupakan salah satu dari karesidenan yang ada di indonesia pada masa penjajahan kolonial Belanda, namun sekarang berubah menjadi Kabupaten Situbondo. 



Sejarah Bangunan Eks Sekolah Cina di Kabupaten Situbondo




Karesidenan merupakan tempat administratif yang dikepalai oleh residen. Nah setiap karesidenan itu memiliki beberapa kota/kabupaten, untuk karesidenan Besuki terdapat Kabupaten Situbondo, Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Kembali lagi dengan sejarah Bangunan Eks Sekolah Cina yang berlokasi di Kec. Asembagus ini. Untuk lebih jelasnya kalian bisa membaca penjelasan di bawah ini.



Bangunan eks Sekolah Cina terletak di Jalan Seruni No. 02, RT 01/ RW 04, Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus. Bangunan inimenghadap ke arah Utara dan saat ini difungsikan sebagai balai Desa Trigonco. Bangunan ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu beranda, Ruang I, Ruang II, dan Ruang III. Secara keseluruhan,panjang bangunan 20.57 m, lebar bangunan 11.2 m, tinggibangunan 4.40 m, dan tebal tembok 30 cm. Beranda yang berada di bagian Utara dari bangunan ini, berukuran panjang 3.5 m dan lebar 10.5 m. Ruang I berukuran panjang 4.2 m dan lebar 10.5 m. 


Dinding tembok dipelur, dari bekas cat yang masih terlihat dapat diketahui keseluruhan dinding dicat warna putih. Lantai terbuat dari plesteran dengan bahan campuran semen pc, kapur, dan pasirsetebal 2.5 cm. Ruang II memiliki tiga bagian ruang, yaitu dua ruang dengan ukuran yang sama, memiliki panjang 8.4 m dan lebar 4 m. Satu ruang lainnya adalah lorong yang memiliki lebar 2.5 m dan panjang 8.4 m. Ruangan yang berukuran sama berada di sebelah Timur dan Barat lorong. Lantai menggunakan plesteran setebal 2.5 cm yangterbentuk dari campuran semen, kapur, dan pasir. 


Kondisi lantai mulai dari beranda hingga Ruang III datar pada ketinggian 0 m.Ruang III berada di bagian Selatan dari bangunan atau di bagian belakang. Ruang ini dibagi menjadi dua ruang, yaitu ruang sebelah Timur dan Barat. Ruang sebelah Timur berukuiran panjang 8.8 m dan lebar 4 m, sedangkan ruang sebelah Barat berukuran panjang 4 m dan lebar 5.25 m. Di tengah ruang terdapat dinding tembok yang membagi ruang menjadi dua dengan tebal tembok 20 cm.Tembok tepi dipasangi jendela, baik tepi Barat maupun tepi Timur.Penelitian tentang Eks Sekolah Cina ini pernah dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Tahun 2017. Saat ini, status Eks SekolahCina sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kategori Bangunan melalui Keputusan Bupati Situbondo Nomor 188/392/P/ 004.2/2020 tentang Penetapan  Cagar Budaya Daerah di Wilayah Kabupaten Situbondo. 


Bangunan Eks Sekolah Cina di Kecamatan Asembagus ini memiliki hubungan dengan sejarah yang terjadi pada masa lampau di wilayah Asembagus ketika masih berstatus kawedanan. Di masa kolonial, pada tahun 1891, didirikan Pabrik Gula (PG) Asembagus. Keberadaan PG Asembagus membuat wilayah ini menjadi pemukiman yang cukup ramai. Sehingga membawa masyarakat etnis Cina bermukim dan menjadi pedagang. Sekolah Cina didirikan oleh masyarakat etnis Cina. Belum diketahui dengan jelas kapan sekolah Cina di Asembagus berdiri, tetapi sekolah ini bertahan hingga kurun waktu 1960-an. Setelah tahun 1965 sekolah ini diambil alih oleh pemerintah kemudian digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar Sekolah Dasar Trigonco I. 


Beberapa tahun kemudian, Sekolah Dasar Trigonco I pindah lokasi, bangunan ini ditinggalkan atau mulai terbengkalai, menjadi sarang walet. Selanjutnya, bangunan ini diperuntukkan sebagai kantor Desa Trigonco. Berdasarkan laporan BPCB, di masa Agresi Militer Belanda I tahun 1947, bangunan ini pernah dijadikan markas laskar dan tentara Indonesia melawan pasukan sekutu Belanda. Selanjutnya, menurut analisa BPCB dalam laporannya menyampaikan bahwa bangunan ini jika dilihat dari arsitekturnya yang bergaya Indische Empire Style sebenarnya tidak difungsikan sebagai sekolah melainkan tempat tinggal. Dapat dilihat dari bentuk rumah yang mencirikan arsitektur rumah kolonial yang berkembang pada abad 18 dan 19. Indische Empire Style merupakan gaya arsitektur sebagai akibat dari suatu kebudayaan yang disebut Indische Culture yang berkembang di Hindia Belanda sampai ahir abad 19.


Nah gimana nih, sekarang kalian semua sudah mengetahui bagaimana asal mula dari bangunan Eks Sekolah Cina ini. Mungkin sejarah lengkap dari bangunan ini sulit untuk ditemukan, dikarenakan kondisi bangunan yang telah berubah fungsi dan termakan usia. Jadi kalian setidaknya dapat mengetahui bagaimana sejarah dari bangunan eks Sekolah Cina ini meskupun tidak terlalu jelas. Oke Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua. See Youu.....


 

Baca Juga
Previous Post Next Post